iB (baca ai-Bi) singkatan dari
Islamic Banking dipopulerkan sebagai penanda identitas bersama industri perbankan syariah di Indonesia yang diresmikan
sejak 2 Juli 2007. Penggunaan identitas bersama ini bertujuan agar masyarakat
dengan mudah dan cepat mengenali tersedianya layanan jasa perbankan syariah di
seluruh Indonesia, sebagaimana masyarakat modern yang sudah sangat akrab dengan
terminologi-terminologi iphone, ipod,
ibank
Layanan jasa perbankan syariah
semakin mudah diperoleh masyarakat, dengan mengenali logo iB yang dipasang di
bank-bank syariah ataupun bank-bank konvensional terkemuka yang menyediakan
layanan syariah. Sebagaimana mudahnya masyarakat mengenali logo Visa atau Master
Card untuk layanan kartu kredit di semua merchant yang memasang logo tersebut
di pintu masuk atau di meja kasir.
Logo iB (ai-Bi) merupakan penanda
identitas industri perbankan syariah di Indonesia, yang merupakan kristalisasi
dari nilai-nilai utama sistem perbankan syariah yang modern, transparan,
berkeadilan, seimbang dan beretika yang selalu mengedepankan nilai-nilai kebersamaan
dan kemitraan.
Dengan semakin banyaknya bank yang
menawarkan produk dan jasa perbankan syariah, kehadiran logo iB (ai-Bi) akan
memudahkan masyarakat untuk mengenali secara cepat dan menemukan kelebihan layanan
perbankan syariah untuk kebutuhan transaksi keuangannya.
Jadi iB (ai-Bi) perbankan syariah
itu bukan merujuk kepada nama bank tertentu. iB(ai-Bi) merefleksikan kebersamaan
seluruh bank-bank syariah di Indonesia untuk melayani seluruh masyarakat Indonesia
tanpa terkecuali, yang sampai saat ini terdiri dari 5 Bank Umum Syariah (BUS),
26 Unit Usaha Syariah (UUS), 132 Bank Perkreditan rakyat Syariah (BPRS) dan
1.492 kantor cabang bank konvensional yang menyediakan layanan syariah (office
channeling) yang siap melayani semua lapisan masyarakat di seluruh Indonesia.
Logo iB yang dirumuskan secara bersama-sama oleh Bank Indonesia dengan
para pelaku industri perbankan syariah mempunyai makna bahwa iB
merupakan sebuah kristalisasi dari nilai-nilai utama sistem perbankan
syariah yang modern, transparan, berkeadilan, seimbang dan beretika.
Pemilihan bentuk ornamen geometris yang menjadi elemen utama logo iB mencerminkan pencarian terhadap kesempurnaan yang memantulkan keseimbangan ,keteraturan,presisi matematis dan perubahan yang terus menerus menuju keparipurnaan.
Sedangkan warna yang digunakan pada logo iB juga memiliki makna yang mendalam, diantaranya :
Pemilihan bentuk ornamen geometris yang menjadi elemen utama logo iB mencerminkan pencarian terhadap kesempurnaan yang memantulkan keseimbangan ,keteraturan,presisi matematis dan perubahan yang terus menerus menuju keparipurnaan.
Sedangkan warna yang digunakan pada logo iB juga memiliki makna yang mendalam, diantaranya :
- Warna biru melambangkan profesionalitas dan integritas.
- Warna jingga melambangkan warna yang ramah, mencerminkan pribadi yang ramah dan rendah hati.
- Warna hijau melambangkan pertumbuhan
- Warna putih mencerminkan sistem yang transparan dan bersih menganut prinsip syariah.
Irvan A. Noe’man
(bapak Desain Grafis Indonesia) menjelaskan, “iB
adalah islamic banking dan huruf i kecil mensiratkan bahwa islam harus
tampil secara humble(rendah hati)”.
Islam dalam islamic banking, ditampilkan secara lembut, halus dan rendah hati. Ia menyejukkan, bukan menakut-nakuti. Ia mendamaikan, bukan membuat gelisah. Ia halus dan lembut, bukan teriak-teriak yang memekakkan telinga. Ia rendah hati, bukan membusungkan kesombongan. Ia bisa menghargai, bukan memurkai atau menistai.
Islam dalam islamic banking, ditampilkan secara lembut, halus dan rendah hati. Ia menyejukkan, bukan menakut-nakuti. Ia mendamaikan, bukan membuat gelisah. Ia halus dan lembut, bukan teriak-teriak yang memekakkan telinga. Ia rendah hati, bukan membusungkan kesombongan. Ia bisa menghargai, bukan memurkai atau menistai.
Sumber: Bank Indonesia , gudangmateri